Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2018

Dan Lahirlah Sulaiman..

Lanjut ya.. (cerita sebelumnya) Sekitar pukul 14.00 saya pindah ke ruang bersalin. Didampingi mbak Mita, mbak Siti dan tentu saja suami dan juga anaknya bidan Rina. Hahaha.. awalnya saya agak kaget, loh ini anak kecil2 mainnya di ruang persalinan. Tapi saya yg awalnya agak tegang malah jadi lebih santai. Adik Hafizhah malah iseng nanya "tante mau lairan ya.." Sambil senyum2 aneh dan dengan posisi ngangkang saya jawab "iya..". Saya baru sadar ternyata rasa mules hebat tadi malah sudah hilang, yang ada cuma mules2 biasa. Kemudian Mbak Siti memberikan sedikit instruksi cara mengejan dan mengatur nafas, serta menjelaskan kepada suami apa yg harus dilakukan ketika saya mengejan. Saya diminta untuk memberitahu jika mules datang, karena itu saatnya mengejan. Setelah mules datang saya berusaha mengejan dengan posisi setengah tidur dan duduk dengan tubuh belakang disupport suami. Sampe sekitar 3x percobaan masih belum berhasil, dan saya juga merasa cara mengejan saya mas

Melahirkan itu.. (cerita melahirkan)

Cerita melahirkan masing-masing perempuan itu pasti berbeda2 ya. Dan saya yakin pengalaman melahirkan itu pasti sangat berkesan bagi seorang ibu/perempuan. Ada yg bilang mengerikan, ada yg bilang indah, ada yg ga ngerasa apa2 karena harus operasi. Macam2 lah ya.. Alhamdulillah lagi melahirkan bagi saya adalah pengalaman yaanggg..  menyenangkan dan pastinya tdk terlupakan. Jadi seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya bahwa selama hamil saya ikut kelas prenatal di Rumah Bidan Rina. Di kelas itu dijelaskan proses melahirkan secara gamblang, secara medis dan secara psikologis (aduh bahasanya hahaha). Pokoknya di kelas tersebut kami calon ayah dan ibu mendapat pencerahan secara nyata tentang proses melahirkan. Serta bagaimana mengatur emosi, perasaan dan mental selama menjalani persalinan. Bagi ibu dan pasangannya. Terus yg paling penting adalah bahwa persalinan/melahirkan itu proses yg alami yg harus dijalani secara sadar dan minim trauma. Pada intinya memang sudah kodrat wani