Skip to main content

Melahirkan itu.. (cerita melahirkan)

Cerita melahirkan masing-masing perempuan itu pasti berbeda2 ya. Dan saya yakin pengalaman melahirkan itu pasti sangat berkesan bagi seorang ibu/perempuan. Ada yg bilang mengerikan, ada yg bilang indah, ada yg ga ngerasa apa2 karena harus operasi. Macam2 lah ya..

Alhamdulillah lagi melahirkan bagi saya adalah pengalaman yaanggg..  menyenangkan dan pastinya tdk terlupakan.

Jadi seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya bahwa selama hamil saya ikut kelas prenatal di Rumah Bidan Rina. Di kelas itu dijelaskan proses melahirkan secara gamblang, secara medis dan secara psikologis (aduh bahasanya hahaha). Pokoknya di kelas tersebut kami calon ayah dan ibu mendapat pencerahan secara nyata tentang proses melahirkan. Serta bagaimana mengatur emosi, perasaan dan mental selama menjalani persalinan. Bagi ibu dan pasangannya. Terus yg paling penting adalah bahwa persalinan/melahirkan itu proses yg alami yg harus dijalani secara sadar dan minim trauma. Pada intinya memang sudah kodrat wanita menjalani persalinan secara normal selama tidak ada kendala medis ya. 

Selain dari kelas prenatal sebenarnya saya juga membaca buku persiapan menjadi ibu yg terdapat di dalamnya kalimat yg kira2 ditulis begini "melahirkan tidak hanya proses melahirkan bayi tapi juga proses melahirkan wanita menjadi seorang ibu" dan satu lagi "bahwa kontraksi adalah proses janin mencari jalan untuk lahir, maka sebaiknya tidak harus dilawan melainkan harus disyukuri karena janin sudah berproses dengan baik".

Dari modal2 seperti itu selama hamil saya sudah mempersiapkan mental bahwa jika tidak ada kendala, maka proses melahirkan normal adalah yg saya mau. Membayangkan ngeden, didampingi tenaga medis yg supportif, didampingi suami, mendengar suara tangis bayi baru lahir dan bisa melakukan IMD bayi tengkurap di dada saya, bisa memberikan ASI, dan yg ngga wajib tp penting adalah terjaganya aurat. Semua itu yg saya mau ketika nanti saya melahirkan. 

Dan ketika itu hari Sabtu, usia kehamilan sudah di akhir minggu ke 39 kami periksa ke dr. Nuke. Masih dengan bawaan hamil lemas tak berdaya menunggu antrian, akhirnya kami bertemu dr.Nuke. Alhamdulillah semua baik, sehat. Saya sempat bertanya ke dr.Nuke mengenai hal2 apa saja yg bisa mempercepat datangnya kontraksi melahirkan. Karena jujur saja saya deg2an karena seminggu lagi udah menuju HPL dan saya ngga mau sampe overdue yg mengakibatkan terpaksa harus operasi hehe. Dr. Nuke menjelaskan bisa dengan berhubungan intim atau bisa dibantu dengan obat. Yg mana akhirnya saya diresep vitamin oleh dr.Nuke dan beliau jg menyampaikan salam perpisahan "sampai jumpa di rumah sakit, insyaAllah" Sampai rumah iseng googling nama vitamin tsb, rupanya ada efek untuk memicu kontraksi. MasyaAllah bu dokter ini baik banget. Tau aja pasiennya galau hehe.

Kalo ngga salah hari itu juga saya minum vitamin satu butir. Kemudian keesokan harinya, hari Minggu satu butir. Minggu malam waktu mau tidur saya menyadari bahwa dari tadi entah jam berapa kok pinggang belakang ada rasa sakit kyk panas ditusuk2. Tapi masih bisa ditahan. Sempat bertanya2, apa ini kontraksi? Terus setelah dirasain lagi, iya yaa ada rasa mules dikit2 kyk mau menstruasi. Ah ya udah lah dibawa tidur aja. Wong rasanya juga masih samar2. 

Hari Senin keesokan harinya memang semakin kentara rasanya. Dan sudah mulai mendekati kalo lagi nyeri haid parah. Tapi saya masih santai dan belum bilang ke siapa2 yg ada di rumah. Cuma ya seharian saya tiduran aja di kamar. Sampai pas sekitar Ashar ketika rasanya sudah mulai tajam saya bilang ke suami. Kok mules ya. Dan ibu mertua pun merespon, pantesan dari tadi kok tidur aja. Hehe. Suami dengan tenang bertanya perlu disiapin apa? Karena masih clueless dan masih bisa ditahan saya cuma minta dibuatin sari kurma anget. Cairan ini andalan banget dan ngga tau kenapa ini jadi favorit saya sampai proses melahirkan. Pdhl dalam kondisi normal saya ga doyan.

Selama nahan mules saya ngga melakukan apa2. Hanya tiduran aja, karena memang pengennya tiduran. Semakin malam rasa mulesnya naik level lagi. Karena waktu itu pas bulan Ramadhan, suami dan bapak mertua pergi tarawih. Saya di rumah dengan ibu mertua. Malam itu saya yg biasa tarawih sendiri di rumah sudah ngga kuat lagi sholat tarawih dan hanya sholat isya saja. Iseng saya install aplikasi di hp untuk mencatat waktu dan durasi kontraksi. Sambil saya WA ke Bidan Rina dan bilang kalo sudah mules. Dijawab oleh Bidan Rina, untuk mencatat waktu kontraksinya, jika sudah 3 menit sekali maka boleh datang ke klinik. Entah karena panik atau memang mulesnya mulai intens dan juga sudah ada lendir bercampur darah, jam 10 malam saya minta diantar ke Bidan Rina untuk periksa. 

Kami pun berdua berangkat kesana naik motor. Entah apa yg ada di pikiran suami waktu itu, saya yg sudah nahan mules ini masih disuruh jalan ke portal sebelum akhirnya naik motor. Padahal waktu itu dipakai gerak berlebihan rasanya ada area tertentu yg seperti ditusuk2. Tapi karena ya sudahlah drpd buang tenaga, saya nurut aja. Untuk ngomong dan marah aja saya udah males hehe. 

Sampai di Bidan Rina dicek dalam dan diberitahu bahwa belum ada bukaan sama sekali. Saya bilang saya udah catat dan memang udah 3 menit sekali. Tapi Bidan Rina bilang belum ada bukaan dan memang bener ini lagi kontraksi. Beliau menawarkan untuk boleh tinggal kalo mau nunggu di klinik atau mau pulang nunggu di rumah, mungkin perkiraan lahir masih 2 hari lagi. Dalam hati saya ingin tinggal karena kalo ada apa2 paling tdk saya sudah di klinik, tapi suami menjawab pulang saja dengan pertimbangan lebih nyaman buat saya kalo di rumah sendiri. 

Sesampainya di rumah kontraksi semakin intens. Suami menyarankan untuk tidur saja dan dia menemani di kasur bawah. Tapi rasanya ngga bisa banget, setiap kontraksi datang yg ada saya tersiksa jika dalam kondisi tidur/duduk. Akhirnya saya keluar kamar dan jalan2 aja muter di ruang tengah. Setiap kontraksi datang saya berdiri dan jalan dan goyang2 menikmati. Ketika kontraksi hilang saya duduk dan berusaha merem walaupun ngga bisa. Begitu terus sambil liatin jam. Sampai dengan jam2 sahur suami nawarin mau ke bidan jam berapa? Saya minta segera mungkin habis shubuh. Saat itu saya juga menemukan segumpal darah seperti ati ayam sewaktu pipis. Selepas shubuh kami bertiga sekalian ibu mertua berangkat ke Rumah Bidan Rina naik taxi.

Sampai di klinik langsung diperiksa dalam lagi dan Bidan Rina bilang masih bukaan 2. Alhamdulillah ada progress. Lalu Bidan Rina minta ijin untuk siapin kamar. Dan entah gimana ceritanya, saya yg terlentang di kasur periksa malah akhirnya bisa tidur. Dan dibangunin bidan Rina untuk pindah ke kamar, kemudian ditanya semalam tidur atau tidak? Saya jawab tidak. Dan beliau bilang "tidur dulu deh". Xixixi. Ya Allah santai banget, pikir saya. 

Di kamar, entah kenapa saya masih musuhan sama kasur. Tiduran di kasur malah membuat tersiksa dan akhirnya saya meringkuk di sofa yg ngga terlalu panjang. Disitu saya ditemani suami sambil sesekali asisten bidan Rina keluar masuk membawakan sarapan dan menyuruh saya pindah ke kasur. Tapi saya ngga mau. Di sofa ini saya menikmati kontraksi datang sambil bisa merem sedikit2 ketika kontraksi hilang. Sekitar jam 9 bidan Rina masuk dan bilang mau periksa dalam. Setelah diperiksa, ternyata sudah bukaan 7. Kemudian beliau keluar kamar dan menginformasikan kepada suami bahwa sudah mendekati bukaan lengkap, hanya saja si bayi masih maju mundur jadi blm bisa dikatakan lengkap. Bidan Rina menginformasikan bahwa periksa dalam selanjutnya dilakukan pukul 13.00.

Lalu saya kembali meringkuk di sofa menikmati kontraksi. Saat itulah 2 asisten bidan Rina, mbak Mita dan mbak Siti masuk. Bergantian menemani saya sambil mencatat waktu kontraksi. Mengajak ngobrol, meminta saya makan untuk menambah tenaga. Tapi saya ngga mau,karena rasanya ngga bisa aja nelan makanan. Paling cuma minum air sari kurma dan ngunyah bola2 coklat bekal dari rumah. Kemudian mbak Siti minta saya mandi air anget dulu biar segar.

Setelah mandi saya kembali ke kamar dan masih ditemani dengan 2 mbak cantik sholihah itu. Setiap kontraksi, mbak Mita bantu mijat2 perut saya. Dibimbing untuk atur nafas walaupun kayaknya ngga berhasil. Hahaha. Entah kenapa rasanya udah pengen ngeden aja, sedangkan di bawah sana ada rasa2 pipis yang terus merembes setiap kali kontraksi datang. Waktu terasa lambaaattt banget menunggu periksa dalam selanjutnya. Saya berusaha mengabaikan pikiran bahwa jangan2 nanti pas periksa dalam ternyata masih bukaan sedikit. Sekitar jam berapa ya, saya diminta untuk bergoyang2 di birthing ball. Masih dibimbing oleh 2 asisten cantik sholihah yg terus mendampingi. Diajak ngobrol apa aja, sehingga perasaan saya sedikit santai waktu itu. Ketika kontraksi datang, atur nafas. Ketika hilang ya goyang2 dan ngobrol lagi. Begitu terus sampai suatu kali saya merasa seperti ada letusan di bawah, dan saya spontan bilang "eh mbak kayaknya ketuban pecah". Mbak Mita bilang ya udah gpp dilanjut goyang2nya.

Sekitar jam 13.00 saya melirik jam, tetapi bidan Rina tdk kunjung masuk untuk periksa dalam. Kemudian waktu berjalan sangat lambat karena saya diminta kembali tiduran di kasur. Dan kali ini menikmati kontraksi didampingi suami yg tentu saja rasanya beda. Hahaha. Dia ngga ngerti kapan bisa ngajak ngobrol istrinya kapan harus diam. Kena deh satu pukulan ya :P

Sekitar jam 13.45 mbak Mita masuk dan permisi untuk melakukan periksa dalam. Setelah sedikit ragu, saya disuruh duduk untuk bersiap pindah ke ruang bersalin. Rupanya sudah bukaan lengkap alhamdulillah. Krg lebih 1 jam kemudian..

Lahirlah Sulaiman...

Comments

Popular posts from this blog

my new...

hi blog, tumben www.blogger.com bukanya cepet :D Aku lg ada kerjaan. Mgu2 ini kayak orang sibuk bin sok sibuk. banyak bgt yg musti dilakuin. G di kantor, g di kampus. Banyak tugas. Tugas kul n ker. waaaa#!@#!@@! skarang nie lg capek2 nya. pengennya ist. tp g mungkin, krn smuwa musti berjalan sesuai jadwal. Ato smuwa bs terlantar g terselesaikan. Fyuh..tp aku punya hiburan baru qiqiqiq..:p Kmaren hbs gajian aku beli hp. My new phone cell...huhuyyy...sip..sip...sdh lama aku mengidam2kannya..:p. Setelah kepengen N6600 g kesampaian, akhirnya aku beli N6260. g tau napa, bgtu liat bentuknya jd pengen beli. Pdhl sih biasa ajah menurut orang. Cuma ya gtuuu...gaji 2 bulan abis ludess..desss..dess...hahaha..:)) Gpp dech..g tiap bulan ini ..:p. Nih gbr nya buat yg blum tau..hihihiih *pamer dikit..:p

Program Hamil di Malang

Loh kok di Malang? Iya, sekali lagi takdir Allah membawa saya dan suami kembali ke Malang. Ceritanya setelah usaha sdh mulai jalan, santai, dan hidup tenang kemudian Allah datangkan kembali ujian kenaikan kelas. Yak, rumah kontrakan yg kami tinggali dan baru saja kami bayar biaya sewanya di awal tahun 2014 ternyata mau dijual sama ownernya. Pikir2 mau cari lagi sudah susah lah ya di Denpasar. Kalo buat orang seperti kami yg agak pilih2 dalam hal lingkungan dan lokasi. Akhirnya muncul pertimbangan untuk balik kampung dan tercetuslah kota Malang. Dan makcling, dengan proses yg kalang kabut saking cepetnya di bulan April 2014 kami sudah pindah ke Malang. Ngga banyak dan ngga susah adaptasi hidup di Malang karena kami sama2 pernah tgl di Malang selama 3 tahun waktu STM. Jadi ya bawaannya hati dan pikiran itu ayem, damai, seneng, santai.. heheheh.. Alhamdulillah usaha jg ttp jalan karena memang sistemnya bisnis online. Di Malang ini saya sudah mulai browsing2 juga tentang dokter kandung

Pengaruh Mouse dan Keyboard

berhubungan dengan bengkakku kemaren, iseng2 q browsing..kali aja berguna buat yg baca,, :) ============================== hasil googling, dari blog: http://kocakkacik.wordpress.com/ Pengaruh Mouse dan Keyboard KESEHATAN Komputer memang memberikan banyak kemudahan. Berbagai kelebihan dan program yang ditawarkan barang elektronik ini membuat orang tergantung padanya. Namun siapa sangka jika Mouse memiliki potensi bahaya yang perlu di waspadai. Setiap hari, frekuensi pergerakan tangan dengan salah satu hardware komputer ini terus bertambah. Pengaruhnya terhadap pergelangan tangan memang tak terasa dalam hitungan menit. Namun, untuk orang yang seharian harus menekan tuts dan menggerakan mouse, Repetitive Strain Injury menjadi ancaman serius. Menggerakan Mouse Berulang-ulang Dapat Menyebabkan Repetitive Strain Injury ( RSI ) Bukan hanya Komputer Vision Syndrome saja yang sering muncul, melainkan juga resiko-resiko lain pun dapat menggangu kesehatan